SENIN, 30 Juni 2025
Pekan Biasa XIII
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Pekan Biasa XIII
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya.
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Maha Mulia, Engkau telah menyediakan kediaman yang pantas bagi Roh Kudus dalam hati Santa Perawan Maria. Limpahkanlah rahmat-Mu agar berkat doa Santa Perawan Maria kami pun layak menjadi bait kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, . . .
U: Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian
Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan, 16maka berangkatlah ketiga tamunya. Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom, dan Abraham mengantarkan mereka. 17Berpikirlah Tuhan, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang akan Kulakukan ini? 18Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? 19Sebab Aku telah memilih dia, supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya, agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” 20Maka bersabdalah Tuhan, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. 21Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.”
22Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. 23Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang jahat? 24Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? 25Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang jahat, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat! Jauhkanlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” 26Tuhan bersabda, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam Kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” 27Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. 28Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” 29Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” 30Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” 31Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” 32Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi ini saja. Sekiranya sepuluh yang didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” 33Lalu pergilah Tuhan, setelah la selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus la murka, dan tidak untuk selamanya la mendendam.
Tidak pernah la memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!
S : Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
18Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. 19Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” 20Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
21Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” 22Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Para sahabatku, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada bacaan Injil kali ini, kita diundang untuk merenungkan tentang panggilan untuk mengikuti Tuhan Yesus. Dalam dunia yang sering menawarkan kenyamanan dan jaminan, Tuhan Yesus justru menantang kita untuk keluar dari zona nyaman ini dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Semangat ini juga menjadi napas hidup kita sebagai orang kristen pengikuti Kristus: siap sedia dan mempersembahkan diri tanpa syarat, demi Kerajaan Allah. Lalu apa yang bisa kita renungkan? Saya menawarkan 2 hal saja:
Mengikut Yesus berarti meninggalkan kenyamanan: Yesus berkata, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Mengikuti Yesus bukan tentang kenyamanan, melainkan tentang komitmen yang mengorbankan diri. Hidup Kristiani bukanlah hidup yang tenang tanpa gangguan, tapi panggilan untuk berjalan bersama-Nya di jalan salib yang penuh pengharapan. Yang menjadi pertanyaannya adalah: “Apakah aku bersedia tetap setia mengikuti Yesus ketika hidupku tidak nyaman, penuh tantangan, atau tidak sesuai harapan? Atau justru aku hanya setia ketika segalanya berjalan lancar dan aman?”
Mengikut Yesus berarti mendahulukan Dia di atas segalanya: Ketika seorang murid ingin menunda panggilannya demi urusan keluarga, Yesus menanggapi dengan tegas: “Ikutlah Aku dan biarlah orang mati menguburkan orang mati mereka.” Ini bukan tentang tidak peduli terhadap keluarga, tetapi tentang prioritas rohani: menjadikan kehendak Allah sebagai yang utama dalam hidup. Inilah spiritualitas persembahan dan kesiapsediaan dalam gaya hidup seorang kristiani sejati. Pertanyaan refleksinya adalah:” Dalam keseharian, apakah aku sungguh menjadikan kehendak Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidupku? Apa saja yang selama ini masih aku jadikan alasan untuk menunda atau menomorduakan panggilan Tuhan dalam hidupku?”
Nah sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Mengikut Tuhan Yesus tanpa syarat adalah panggilan untuk hidup dalam cinta yang total dan dalam kesiapsediaan untuk menyerahkan diri seutuhnya. Marilah kita untuk bertanya dalam hati kita masing-masing: apakah aku sungguh telah siap mengikut Yesus bukan hanya ketika mudah dan nyaman, tetapi juga ketika dituntut untuk berkorban dan melepaskan? Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita sehingga hati kita menjadi seperti Hati-Nya yaitu penuh kasih dan selalu siap sedia untuk berkorban bagi sesaka kita. Tuhan memberkati. Berkah Dalem. Dalam nama bapa dan putra dan roh kudus. Amin
Allah Bapa Pencipta Kehidupan, kami telah Kausegarkan dengan Sakramen-Mu yang menyelamatkan. Semoga setelah menerimanya, kami mampu meneladan Putra-Mu dalam menjalani hari-hari kami menuju hidup abadi. Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa, sepanjang segala masa.