Sabtu-Minggu, 5 - 6 JuLi 2022
HARI MINGGU BIASA XIV
Warna Liturgi: HIJAU
Bacaan I: Yes. 66:10-14c
Mazmur Tanggapan: Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20
Bacaan II: Gal. 6:14-18
Bait Pengantar Injil: Kol 3:15a.16a
Bacaan Injil: Luk. 10:1-12,17-20
HARI MINGGU BIASA XIV
Warna Liturgi: HIJAU
Bacaan I: Yes. 66:10-14c
Mazmur Tanggapan: Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20
Bacaan II: Gal. 6:14-18
Bait Pengantar Injil: Kol 3:15a.16a
Bacaan Injil: Luk. 10:1-12,17-20
ANTIFON PEMBUKA – Mzm 48:10-11
Kami mengenangkan kasih setia-Mu ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu yang memenuhi seluruh bumi, demikian juga kemasyhuran-Mu, ya Allah; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Nyanyian Pembuka
Pengantar
"Misi orang Kristen di dunia adalah misi untuk semua orang, misi pelayanan yang tidak mengecualikan siapapun; misi ini membutuhkan kemurahan hati yang besar." (Paus Fransiskus, 3 Juli 2016)
Tobat
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki kami selalu mengenangkan Dikau dengan merayakan Ekaristi. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkau menghendaki kami iktu serta dalam hidup, wafat dan kebangkitan-Mu dengan makan Tubuh-Mu dan minum darah-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
Engkau menghendaki kami bersatu dengan Dikau dan sesama dengan makan roti dan minum darah keselamatan yang satu dan sama. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
Kemuliaan
I : Ke- mu- li- a- an ke- pa- da Al- lah di sur- ga
dan damai di bumi kepaa orang yang berkenan pada-Nya
Kami memuji Dikau
Kami meluhurkan Dikau
Kami menyembah Dikau
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah Kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan,
hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus, dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.
DOA KOLEKTA
I: Marilah Berdoa: Ya Allah, dalam nama Putra-Mu yang merendahkan diri, Engkau mengangkat dunia yang telah jatuh. Semoga kami umat-Mu bersukacita di dalam Dikau agar kami yang sudah dibebaskan dari perbudakan dosa, dapat menikmati sukacita abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, ....
U: Amin
"Aku akan mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai."
P Bacaan dari Kitab Yesaya
10Bersukacitalah bersama dengan Yerusalem, bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya, 11supaya kamu menghisap dari susu yang menyegarkan, dan menjadi kenyang, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas. 12Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepada Yerusalem keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa- bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. 13Seperti seorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. 14cApabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan Tuhan akan nyata kepada hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi
"Pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
P Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, 14aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. 15Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya; tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. 16Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. 17Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. 18Saudara-saudara, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu. Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Sekali peristiwa,1Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain. la lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 2Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan pemilik tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 3Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 4Janganlah membawa pundi-pundi atau kantong perbekalan atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. 5Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu ‘Damai bagi rumah ini.’ 6Jika di situ ada orang yang layak menerima damai, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 7Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 8Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 9dan sembuhkanlah orang- orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Dalam Lukas 10:1–12, 17–20, Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk pergi mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak Ia kunjungi. Ia berkata, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Ini adalah panggilan misi yang jelas: setiap murid Kristus diutus untuk membawa kabar baik kepada dunia.
Yesus tidak menjanjikan kenyamanan dalam perutusan ini. Ia menyebut bahwa para murid diutus seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Mereka diperintahkan untuk pergi dengan sederhana, tanpa bekal berlebihan, dan tinggal bersama orang yang menerima mereka. Ini mengajarkan bahwa kekuatan utama pewartaan bukanlah pada apa yang dimiliki, melainkan pada kehadiran Allah yang menyertai.
Ketika murid-murid itu kembali dengan sukacita karena kuasa yang mereka alami—bahkan setan takluk dalam nama Yesus—Yesus menanggapi dengan mengingatkan mereka: “Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga.” Ini adalah penekanan penting bahwa sukacita kita bukan semata pada keberhasilan pelayanan, tetapi pada relasi kita dengan Allah yang kekal.
Perikop ini sangat relevan dalam kehidupan kita sebagai umat Katolik. Kita semua adalah utusan Kristus di tengah dunia yang penuh tantangan. Kita dipanggil untuk membawa damai, menyembuhkan luka, dan mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Namun, kita juga diingatkan untuk tidak mencari pengakuan atau kekuasaan, melainkan hidup dalam kesetiaan dan sukacita karena kita adalah milik Allah.
Yesus memberi jaminan bahwa siapa pun yang menerima kita, menerima Dia. Maka, setiap tindakan kasih, pengampunan, dan kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun, menjadi bagian dari misi ilahi yang besar. Kita tidak berjalan sendiri; Allah menyertai, memberi kekuatan, dan pada akhirnya, menyediakan sukacita kekal bagi mereka yang setia.
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita bersatu dengan Kristus, dan dengan rendah hati
memanjatkan doa kepada Bapa di surga.
P : Bagi Gereja kudus. Kita berdoa agar Allah menggerakkan sebanyak mungkin anggota Gereja untuk terlibat dalam pewartaan Injil dan karya pembinaan iman umat. Marilah kita mohon….
P : Bagi orang-orang yang belum mengenal Allah. Kita berdoa agar Allah menyatukan mereka dengan kita dalam iman akan Kristus sehingga mereka turut menikmati janji keselamatan abadi. Marilah kita mohon….
P : Bagi keluarga-keluarga Katolik. Kita berdoa agar terjalin hubungan yang baik antara orangtua dan anak-anak dalam kasih dan saling pengertian supaya dapat memancarkan kasih bagi sesama di
sekitarnya. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kita berdoa agar Allah senantiasa mendampingi kita dalam segala usaha untuk mewujudkan kabar gembira lewat kata dan perbuatan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Bapa yang mahabaik, Engkau telah mengasihi kami lebih daripada seorang ibu yang mengasihi anakanaknya. Rencana-Mu bagi kami adalah kebahagiaan sepanjang hidup kami. Karena itu, kami percaya bahwa Engkau berkenan mendengarkan doa-doa kami. Dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Wakil-wakil Umat mengantar kepada imam bahan-bahan persembahan: roti dan anggur; yang akan dikuduskan dalam Doa Syukur Agung, yang akan dikuduskan dalam Doa Syukur Agung, dan persembahan lain seperti kolekte untuk keperluan Gereja dan orang miskin. Seluruh persiapan ini dapat diiringi nyanyian Persiapan Persembahan.
NYANYIAN PERSIAPAN: Persembahanku (teks)
I : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti, yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil bumi dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.
U : Terpujilah Allah selama-lamanya.
Diakon atau imam menuangkan anggur dan sedikit air ke dalam piala, sambil berkata dalam hati:
D/I : Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini, semoga kami layak mengambil bagian dalam keallahan Kristus, yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.
I : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur, yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil pokok anggur dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
U : Terpujilah Allah selama-lamanya.
Sesudah itu, imam berkata dalam hati sambil membungkuk khidmat:
I : Tuhan, dengan rendah hati dan jiwa yang menyesal, kami menghadap kepada-Mu; terimalah kami dan semoga persembahan yang kami siapkan hari ini berkenan pada-Mu.
Lalu, imam berdiri di sisi altar, membasuh tangan, seraya berkata dalam hati:
I : Tuhan, basuhlah aku dari kesalahanku, dan sucikanlah aku dari dosaku.
(umat berdiri)
I : Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang Mahakuasa.
U : Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
Doa Atas Persembahan
B. DOA SYUKUR AGUNG
(umat berdiri)
Dialog Pembuka
I : Tu- han ber- sa- ma- mu
U : Dan ber- sa- ma roh- mu.
Dengan mengangkat tangan, imam melanjutkan
I : Marilah meng- a- rah-kan ha- ti kepada Tu- han
U : Su- dah kami a- rah- kan.
Dengan merentangkan tangan, imam meneruskan:
I : Ma- ri- lah ber- syu- kur kepada Tu-han Al-lah ki- ta.
U : Su- dah la- yak dan se- pan- tas- nya.
Imam melanjutkan prefasi dengan tangan terentang
PREFASI EKARISTI I
I : Sungguh layak dan benar, pantas dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal: dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Ketika, bersama murid-murid-Nya, mengadakan perjamuan terakhir, Kristus mempersembahkan diri-Nya kepada-Mu sebagai Anak Domba tak bernoda dan sebagai kurban pujian sempurna yang berkenan pada-Mu. Ia menghendaki agar kenangan akan salib yang menyelamatkan itu berlangsung selama-lamanya. Sambil mengenyangkan umat-Mu dengan misteri yang suci ini, Engkau menguduskannya agar persatuannya dalam iman dan persekutuannya dalam kasih menerangi dan menyatukan umat manusia yang mendiami muka bumi yang satu ini. Maka, kami pun mengambil bagian dalam perjamuan agung ini agar memperoleh kasih karunia-Mu yang menjadikan kami manusia baru. Dari sebab itu, seluruh isi surga dan bumi mengumandangkan nyanyian baru bagi-Mu; dan kami pun bersama bala malaikat, memuji Dikau sambil bernyanyi:
KUDUS
DOA SYUKUR AGUNG II
I : Sungguh kuduslah Engkau, Tuhan, sumber segala kekudusan,
Ia mengatupkan tangan, lalu sambil mengulurkan tangan di atas bahan persembahan (bersama konselebran) berkata :
I : Maka kami mohon: kuduskanlah persembahan ini dengan pencuraan Roh-Mu,
Ia mengatupkan tangan lalu membuat satu kali tanda secara serentak di atas roti dan piala sambil berkata:
agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kami, Yesus Kristus
Ia mengatupkan tangan. Dalam rumusan berikut, kata-kata Tuhan diucapkan dengan cermat dan jelas sesuai tuntutan hakikat kata-kata berikut:
Ketika akan diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, Yesus mengambil roti, mengucap syukur kepada-Mu, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:
ia membungkuk sedikit
TERIMALAH DAN MAKANLAH, KAMU SEMUA: INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.
Ia memperlihatkan Hosti yang sudah dikonsekrasikan kepada umat, meletakkan kembali di atas patena, kemudian berlutut menyembah. Ketika Imam berlutut, umat yang berdiri membungkuk. Dalam Misa Konselebrasi, waktu Hosti Suci diperlihatkan, para konselebran memandang-Nya, kemudian—waktu selebran utama berlutut—para konselebran menghormati-Nya dengan membungkuk khidmat
Sesudah itu, ia melanjutkan:
I : Demikian pula, sesudah perjamuan,
ia mengambil piala, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas altar, ia melanjutkan:
I : Dia mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur kepada-Mu, memberikannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:
ia membungkuk sedikit
TERIMALAH DAN MINUMLAH, KAMU SEMUA: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI SEBAGAI KENANGAN AKAN DAKU.
ia memperlihatkan piala kepada umat, lalu meletakkan di atas korporale, dan berlutut menyembah. Ketika Imam berlutut, umat yang berdiri membungkuk. Dalam Misa Konselebrasi, waktu piala diperlihatkan, para konselebran memandangnya, kemudian –waktu selebran utama berlutut—para konselebran menghormati-Nya dengan membungkuk khidmat.
Lalu, ia berkata:
I : Ma- ri- lah menyatakan misteri iman ki- ta.
U : Wa- fat- Mu, Tu- han, ka- mi war- ta- kan, ke- bang- ki- tan- Mu ka- mi mu- li- a- kan, hing- ga Eng- kau da- tang.
Lalu dengan tangan terentang, imam (bersama semua konselebran) berkata:
I : Sambil mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus, kami mempersembahkan kepada-Mu, Bapa, roti kehidupan dan piala keselamatan.
Kami bersyukur, sebab kami Engkau anggap layak menghadap Engkau dan berbakti kepada-Mu. Dan kami mohon semoga kami yang menerima Tubuh dan Darah Kristus dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus.
(satu dari konselebran)
Ingatlah, Tuhan, akan Gereja-Mu yang tersebar di seluruh bumi, agar Engkau menyempurnakannya dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan Paus kami ...dan Uskup kami…, serta semua rohaniwan.
(Konselebran lain)
Dalam Misa Arwah dapat ditambahkan:
I : Ingatlah akan (hamba-)hamba-Mu... yang (hari ini / telah) Engkau panggil dari dunia ini ke hadirat-Mu. Perkenankanlah ia (mereka) yang menjadi satu dengan Putra-Mu dalam kematian juga menjadi serupa dengan Dia dalam kebangkitan.
I : Ingatlah juga akan saudara-saudari kami, yang telah meninggal dengan harapan akan bangkit, dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahiman-Mu. Terimalah mereka dalam cahaya wajah-Mu. Kami mohon, kasihanilah kami semua, agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yosef, mempelainya, para Rasul dan semua orang kudus, sepanjang masa yang hidupnya berkenan pada-Mu. Semoga kami pun Engkau perkenankan turut serta memuji dan memuliakan Dikau,
ia mengatupkan tangan
dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu.
ia mengambil patena dengan Hosti dan piala, dan seraya mengangkat keduanya, ia (bersama semua konselebran) berkata:
I : Dengan pengantaraan Dia bersama Dia, dan dalam Dia, Bagi- Mu, Allah Bapa yang Mahakuasa, dalam persekutuan dengan. Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa.
U : A- min
Berdiri
Bapa Kami
Sesudah Doa Syukur Agung, imam bersama umat menyiapkan diri untuk Perjamuan Tuhan. Imam mengajak umat mengucapkan/menyanyikan Doa Bapa Kami.
Setelah piala dan patena diletakkan kembali, imam, dengan tangan terkatup, berkata:
I : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U: Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Embolisme
Dengan tangan terentang, imam sendiri melanjutkan:
I : Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudilah memberi damai sepanjang hidup kami, supaya, kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belas kasih-Mu, selalu bebas dari dosa dan dijauhkan dari segala gangguan: sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Ia mengatupkan tangan.
U : Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
Doa Damai
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para Rasul-Mu: Damai-Ku Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu: Janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan berilah kami damai dan kesatuan sesuai dengan kehendak-Mu
Ia mengatupkan tangan.
Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U : Amin.
Kemudian, imam mengucapkan salam damai
I : Se- mo- ga da- mai Tu- han se- la- lu ber- sa- ma- mu
U : Dan ber- sa- ma roh- mu.
Bila perlu, diakon atau imam, dapat menambahkan:
D/I : Ma- ri- lah ki- ta sa- ling mem- be- ri- kan sa- lam da- mai.
Pemecahan Hosti
Lalu, ia mengambil Hosti, memecahkannya di atas patena, dan memasukkan pecahan kecil Hosti ke dalam piala, seraya berkata dalam hati:
I : Semoga pencampuran Tubuh dan Darah Tuhan kami Yesus Kristus ini, memberikan kehidupan abadi bagi kami yang menyambut-Nya
Pemecahan Roti diiringi dengan seruan/nyanyian Anak Domba Allah.
U : Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Anak Domba Allahm yang menghapus dosa dunia, berilah kami damai.
Persiapan Komuni
Berdiri/berlutut.
Lalu imam, dengan tangan terkatup, berkata dalam hati:
I : Tuhan Yesus Kristus, semoga penerimaan Tubuh dan Darah-Mu, tidak menjadi hukuman dan siksaan bagiku: tetapi melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku karena kasih sayang-Mu.
Imam berdoa dalam hati, Umat hening menyiapkan diri dengan doa pribadi. Kemudian Imam berseru
I : Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang menghapus do-sa du-ni- a Berbahagialah Saudara-saudari yang diundang ke Perjamuan A-nak Dom- ba
Dan serentak bersama umat, imam melanjutkan:
I : Tu- han, saya tidak pantas Engkau datang pa- da sa- ya, tetapi bersabdalah saja, maka saya a- kan sem- buh.
KOMUNI
NYANYIAN KOMUNI
Pembersihan Bejana
Saat Hening
Doa Sesudah Komuni
Berdiri
I : Marilah kita berdoa:
Ya Allah, Engkau telah memenuhi kami dengan anugerah yang melimpah. Semoga kami menyambut karunia keselamatan ini serta tak kunjung henti memuji dan bersyukur kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
RITUS PENUTUP
Pengumuman
Amanat Pengutusan
Berkat
I : Tu- han ber- sa- ma- mu.
U : Dan ber- sa- ma roh- mu
Imam memberkati umat, sambil berkata:
I : Se- moga Allah yang Mahakuasa memberkati Saudara seka- li- an,
Ba- pa dan Pu- tra dan Roh Ku- dus.
U : A- min
Pengutusan
I : Sau- da- ra – Saudari, pergilah, mi- sa su- dah se- le- sai.
U : Syu- kur ke- pa- da Al- lah.
NYANYIAN PENUTUP