RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Selasa, 17 Juni 2025, Pekan Biasa ke sebelas. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Menjadi Sempurna dalam Kasih.” Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Para sahabatku, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada bacaan Injil kali ini, Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang sangat radikal: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Dalam masyarakat yang terbiasa dengan prinsip “mata ganti mata,” seruan ini sangat mengejutkan. Tuhan Yesus memberi teladan kasih yang tidak hanya diberikan kepada orang baik dan menyenangkan, tetapi juga kepada mereka yang menyakiti dan menolak kita. Tuhan Yesus mengundang kita untuk meneladani Allah Bapa di surga yang sempurna adanya yang menerbitkan matahari bagi orang baik dan orang jahat, serta menurunkan hujan bagi orang benar dan tidak benar..” Lalu apa yang bisa kita renungan dari periko yang kita baca hari ini? Saya menawarkan 3 hal saja:
Kasih Tidak Bersyarat adalah Jalan Kekudusan: Yesus menantang kita untuk mengasihi tanpa pamrih—tidak hanya mereka yang mengasihi kita, tetapi juga mereka yang sulit kita cintai. Kasih sejati adalah kasih yang tetap hadir, meski tidak dibalas. Pertanyaan refleksi bagi kita: ”Apakah aku selama ini hanya mencintai orang-orang yang menyenangkan hatiku? Siapa “musuh” dalam hidupku yang perlu aku doakan hari ini?
Menjadi Anak Bapa dalam Tindakan Kasih: Tindakan kasih yang melampaui batas duniawi adalah tanda bahwa kita benar-benar anak Allah. Ketika kita memutus rantai kebencian dengan kasih, kita mencerminkan wajah Bapa kepada dunia. Yang menjadi pertanyaan bagi kita: “Apakah sikap dan tindakanku sehari-hari mencerminkan belas kasih Bapa kepada semua orang—terutama kepada mereka yang berbeda atau menolak aku?”
Kesempurnaan dalam Kasih Adalah Panggilan Setiap Orang Beriman: Kesempurnaan yang diminta Tuhan Yesus bukan soal moral tanpa cela, tetapi kesempurnaan dalam kasih yang luas, sabar, dan tak kenal batas. Itulah spiritualitas Hati Kudus: kasih yang siap berkorban. Refleksi bagi kita: “Apa artinya bagiku untuk “menjadi sempurna seperti Bapa” dalam realita hidup harianku di komunitas, keluarga, atau pekerjaan?”
Nah para sahabat, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Tuhan Yesus memanggil kita untuk masuk ke dalam kasih Bapa yang sempurna yaitu kasih yang tidak memilah dan tidak menuntut balasan. Sebagai murid-murid-Nya dan pewarta Hati-Nya, kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih yang tidak lelah mengasihi, bahkan terhadap mereka yang menyakiti kita. Di sanalah kita menemukan identitas terdalam kita: anak-anak Allah yang hidup dari dan dalam kasih-Nya.
Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati Kita sehingga kita semua disempurnakan dalam kasih kepada sesama. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem. Dalam nama bapa dan putra dan roh kudus. Amin