Senin, 4 Agustus 2025
PW Santo Yohanes Maria Vianney, Imam
Warna Liturgi: PUTIH
Channel Youtube Paroki St. Stephanus Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
PW Santo Yohanes Maria Vianney, Imam
Warna Liturgi: PUTIH
Channel Youtube Paroki St. Stephanus Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Semoga para Imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Maha Rahim, Santo Yohanes Maria Vianney telah Engkau jadikan imam yang mengagumkan karena semangatnya untuk menggembalakan umat. Semoga berkat teladan serta doanya, dan dengan semangat cinta kasih, kami dapat menarik saudara dan saudari kepada Kristus. Dengan pengantaraan Tuhan kami,....
U: Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan (11:4b-15)
Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, 4borang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? 5Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah, dan bawang putih. 6Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” 7Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. 8Orang-orang Israel berlari kian kemari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. 9Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. 10Musa mendengar keluh-kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. 11Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? 12Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ 13Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ 14Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. 15Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.
S : Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah. Alleluya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)
Sekali peristiwa, 13setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu la bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. 14Ketika Yesus mendarat, la melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan la menyembuhkan mereka yang sakit.
15Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.” 16Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” 17Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” 18Yesus berkata, “Bawalah kemari.” 19Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu la mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. 20Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. 21Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Para murid pun hampir tidak percaya ketika Yesus memerintahkan mereka untuk memberi makan 5000 (lima ribu) orang lebih pada saat yang sama. (lih. Mat 14:16). Stok makan pun tidak memungkinkan karen hanya 5 buah roti dan 2 ekor ikan. (lih. Mat 14:17).
Secara akal manusia hal itu sangat mustahil. Itulah sebabnya dengan berbagai alasan murid-murid-Nya berusaha lari dari masalah yang ada dengan meminta agar orang-orang itu mencari makanan sendiri. (bdk. Mat 14:15). Namun Yesus memerintakahkan murid-murid: “berilah mereka makan!”
Yesus melibatkan para murid. Ia ingin para muridNya pun peka bahkan sedia memberi. Murid-murid hanya memiliki lima roti dan dua ikan. Jelas tidak cukup untuk lebih lima ribu orang. Masih dibutuhkan sedikitnya 5000 roti dan 5000 ikan.
Jumlah yang mustahil. Akan tetapi, di hadapan Yesus bukan jumlah yang membuat mustahil atau tidak. Segala hal yang dipersembahkan kepadaNya, diterimaNya, diberkati, dilipatgandakan. Hasilnya? Lima roti dan dua ikan yang telah diberkati Yesus itu membuat semua orang kenyang. Bahkan ada sisa 12 bakul.
Kira-kira 5.000 orang laki-laki, belum termasuk kaum perempuan dan anak-anak. Orang sebanyak itu tetap ada di sekitar Yesus, sekalipun hari menjelang malam.
Mereka tidak lagi lapar, tidak haus, tidak mengantuk, tidak khawatir, tidak takut, tidak gelisah. Mereka justru senang berada di sekitar Yesus. Justru yang gelisah adalah murid Yesus sendiri. Murid-murid Yesus khawatir atas makanan orang banyak itu.
Betapa mudahnya kita ke gereja untuk merayakan Ekaristi tanpa mengharapkan diri kita diubah, hanya sebatas menjalankan kewajiban saja. Dan juga kita harus mengakui bahwa kurangnya persiapan yang baik sebelum Misa.
Misal meluangkan waktu untuk membaca bacaan-bacaan Kitab Suci yang akan dibacakan dalam Misa, sehingga ketika sabda Tuhan diwartakan dalam liturgi kita pun akan mendengar Yesus sendiri berbicara kepada kita secara pribadi.
Allah Bapa di surga, firman-Mu mengundang kami untuk bertobat, menata diri, meningkatkan kualitas komitmen kami sebagai murid-Mu. Bukalah telinga kami agar dapat mendengarkan undangan lembut sabda-Mu. Ingatkanlah selalu, agar kami tdak melulu mengejar dan menumpuk harta duniawi yang bisa menjauhkan kami dari kasih-Mu. Sebaliknya, terangilah kami dengan roh kebijaksanaan agar semakin mampu mencecap kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.