Senin, 7 Juli 2025
Pekan Biasa XIV
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki St. Stephanus Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Pekan Biasa XIV
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki St. Stephanus Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini dan aku tidak tahu. Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang Surga.
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, Engkaulah tanah tempat kami berpijak. Kami bersyukur kepada-Mu atas kehadiran-Mu di tengah-tengah kami menyehatkan jiwa raga kami. Maka kami mohon, semoga Engkau tetap beserta kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
U: Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian
10Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. 11la sampai di suatu tempat dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. la mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, dan dipakainya sebagai alas kepala. Lalu ia membaringkan diri di tempat itu. 12Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit. Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. 13Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda, “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. 14Keturunanmu akan menjadi seperti debu di tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara, dan selatan; melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. 15Sesungguhnya Aku menyertai engkau, dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini. Aku tidak akan meninggalkan dikau. Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”
16Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” 17la takut dan berkata, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah! Ini pintu gerbang Surga!” 18Keesokan harinya, pagi- pagi, Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya. 19la menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
20Lalu bernazarlah Yakub, “Jika Allah menyertai dan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini dan jika la memberikan kepadaku roti untuk dimakan serta pakaian untuk dipakai, 21sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku. 22Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi dan bermalam dalam naungan Yang Maha Kuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya la akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
“Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya. Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, ‘Aku akan menyertai dia dalam kesesakan.”
S : Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
18Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. la menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” 19Lalu Yesus pun bangun, dan bersama murid-murid-Nya mengikuti
20Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 21Karena katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” 22Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anak- Ku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.
23Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu, dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, 24berkatalah la, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. 25Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. 26Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Dalam Injil Matius yang kita dengar hari ini, kita menemukan Pribadi Yesus yang mampu memberi penghiburan bagi orang yang putusasa. Yesus menghibur mereka yang sedang dalam keadaan bersedih, susah dan butuh perhatian. Yesus menghibur seorang wanita yang sudah dua belas tahun menderita dan yang dengan penuh iman menjamah jubahNya.
Ia tidak memarahi perempuan itu, meski ia tanpa ijin terlebih dahulu untuk mendapat kesembuhan dariNya. Dengan kasih Ia mampu berkata: “Teguhkanlah hatimu hai anakKu, imanmu telah menyelamakan engkau” (Mat.9:22).
Ia juga menghibur seorang kepala rumah ibadat yang sedang berduka karena puterinya meninggal “….anak ini tidak mati, tetapi tidur” (Mat 9:24). Sapaan penuh belaskasih Yesus ini sungguh mampu memberi kekuatan bagi mereka berdua. Bukan hanya kekuatan, tetapi penghiburan dan kesembuhan. Selain itu, kata-kata Yesus menjadikan mereka pulih, dan mampu kembali menjalani hidupnya.
Kiranya teladan Yesus dalam member penghiburan bagi setiap orang yang sedih, (GeGaNa=Gelisah, Galau dan Merana, bahasa anak muda) pantas kita hidupi. Kata-kata baik yang diucapkan Yesus, dapat kita ulangilagi dalam kehidupan kita.
Yesus, Sang Sumber segala penghiburan telah menganugerahkan kasihNya kepada kita, maka sudah layak dan pantaslah kita membagi kasih itu dengan memberi penghiburan kepada yang membutuhkan.
Maka, mari kita berjuang bersama, agar kata-kata yang kita ucap memberikan penghibran, damai dan sukacita bagi setiap pendengar, bagi sesama yang bersedih.
Allah Bapa yang mahapengasih, Engkaulah tanah tempat kami berpijak. Kami bersyukur kepada-Mu atas kehadiran-Mu di tengah-tengah kami menyehatkan jiwa raga kami. Maka kami mohon, semoga Engkau tetap beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.