Kamis, 19 Juni 2025
Pekan Biasa XI
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki Cilacap
SUMBER: Buku Ruah
Pekan Biasa XI
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki Cilacap
SUMBER: Buku Ruah
Agung dan semaraklah karya Tuhan, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-Nya yang agung pantas dikenang. Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Maha Mulia, Putra-Mu telah mengajari kami berdoa dan menyebut-Mu sebagai Bapa. Semoga, kami mampu hidup sebagai anak-anak-Mu yang patuh dan setia, seturut teladan Yesus Kristus, Putra Tunggal-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, ....
U: Amin.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus
Saudara-saudara, (1) alangkah baiknya, jika kalian sabar terhadap kebodohanku yang tidak seberapa. Dan memang kalian sabar terhadap aku! (2) Sebab aku cemburu kepadamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kalian kepada satu pria untuk membawa kalian sebagai perawan suci kepada Kristus. (3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiranmu disesatkan dari kesetiaanmu yang sejati kepada Kristus, sebagaimana Hawa diperdayakan oleh ular dengan kelicikannya.
(4) Sebab kalian sabar saja, jika ada seseorang datang mewartakan Yesus yang lain daripada yang telah kami wartakan, atau memberikan kepadamu roh yang lain daripada yang kalian terima, atau Injil yang lain daripada yang telah kalian terima. (5) Padahal menurut pendapatku sedikit pun aku tidak kurang dibandingkan rasul-rasul yang tiada taranya itu.
(6) Andaikata aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan. Sebab kami telah menyatakannya kepadamu pada segala waktu dan di dalam segala hal.
(7) Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kalian, karena aku mewartakan Injil Allah kepadamu dengan cuma-cuma? (8) Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, agar aku dapat melayani kalian. (9) Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengahmu, aku tidak menyusahkan seorang pun. Sebab apa yang kurang padaku, dicukupi oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagimu. Dan aku akan tetap berbuat demikian. (10) Demi kebenaran Kristus dalam diriku, aku menegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi oleh siapa pun di daerah-daerah Akhaya. (11) Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak mengasihi kalian? Allah mengetahuinya!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya kokoh lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
U : Alleluya, alleluya
S : (Rm 8:15) Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, “Abba, ya Bapa.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, (7) “Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. (8) Jadi janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya.
(9) Maka, berdoalah kalian demikian: Bapa kami, yang ada di surga, dimulakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi sperti di surga. (11) Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, (12) dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. (13) Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.
(14) Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. (15) Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Sahabat ReSi yang terkasih, semoga sahabat semua dalam keadaan baik dan penuh berkat Tuhan. Sahabat yang terkasih, hari ini kita masih mendengarkan pengajaran Yesus mengenai hal berdoa. Doa yang diajarkan Yesus hari ini sangat akrab dengan kita, yaitu sering kita sebut doa Bapa kami. Namun sebelum mengajurkan doa Bapa kami, Yesus menyampaikan bahwa dalam berdoa kita tidak perlu bertele-tele.
Kalau merujuk kepada apa yang disampaikan Yesus sebelumnya pada Matius 6:5 yang mengatakan “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang” sepertinya ingin menunjukkan bahwa berdoa bukan untuk dilihat dan dipuji, melainkan motivasinya murni dari hati yang keluar. Hal ini mengingatkan saya pada sebuah kata-kata Paus Fransiskus yang kurang lebih mengatakan bahwa jangan berdoa seperti burung beo, tetapi berdoalah dari hati.
Peran hati dalam berdoa menjadikan doa itu menjadi penting. Tanpa peran hati dalam doa, agaknya doa-doa yang dilantuntan menjadi kering. Maka kita sering mengintensikan doa-doa kita yang terlihat rutin dan bisa untuk sesuatu hal yang menyentuh hati kita; seperti contohnya untuk kesehatan orang tua, anak, teman, atau saudara-saudari.
Hati yang damai, agaknya menjadi hal penting juga dalam berdoa. Damai yang di maksud di sini berkenaan mengenai pengampunan. Mengampuni adalah salah satu cara untuk mengalami damai dalam hidup kita. Mengenai pengampunan ini, setidaknya kita dapat temukan di tiga ayat yang sepertinya diulang dan di beri penekanan, yaitu di ayat 12,14, dan 15.
Melihat semua hal tadi, marilah kita dengan hati yang tulus menghadap Bapa, menyampaikan setiap situasi hidup kita, kondisi yang mungkin tidak mudah, kegembiraan, rasa syukur dan lain sebagainya kepada-Nya. Percayakanlah juga orang-orang yang kita cintai, baik yang masih bersama kita, atau yang sudah jauh dari kita, kepada kasih karunia-Nya. Percayalah bahwa “Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”. Tuhan memberkati kita semua. Amin.