Kamis, 24 Juli 2025
Pekan Biasa ke-XVI
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki St. Stephanus Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Pekan Biasa ke-XVI
Warna Liturgi: Hijau
Channel Youtube Paroki St. Stephanus Cilacap
SUMBER RENUNGAN: Buku Ruah; https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Terpujilah Engkau Tuhan, Allah leluhur kami! Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa dan kekal, orang yang mencari Engkau, Engkau terima melalui Yesus, Sabda-Mu yang menjelma. Perkenankanlah kami mendengar, betapa agung kebahagian yang menjadi panggilan umat manusia. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
U: Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran (19:1-2.9-11.16-20)
1Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir orang Israel-tiba di padang gurun Sinai pada hari yang sama. 2Setelah berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan Gunung Sinai. 9Bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu.” Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan. 10Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. 11Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap-siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat.”
16Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar, guntur gemuruh dan kilat menyala-nyala. Awan tebal meliputi gunung, dan terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa di dalam perkemahan. 17Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah. Mereka berdiri di kaki gunung. 18Gunung Sinai ditutupi seluruhnya oleh asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Asapnya membubung seperti asap dapur, dan seluruh gunung sangat gemetar. 19Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Musa lalu berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh. 20Tuhan lalu turun ke atas Gunung Sinai ke puncak gunung itu. Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung, dan Musa pun naik ke atas puncak itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
Terpujilah nama- Mu yang mulia dan kudus.
Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
Terpujilah Engkau di atas takhta Kerajaan-Mu.
Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
Terpujilah Engkau di bentangan langit.
S : Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil. Alleluya
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:10-17)
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, 10murid-murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” 11Jawab Yesus, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. 12Karena barang siapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barang siapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. 13Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. 14Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: ‘Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. 15Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya, dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan. 16Akan tetapi, berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. 17Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Mencari, menemukan, dan membagikan nilai-nilai kehidupan adalah panggilan dari setiap orang beriman. Proses hidup setiap orang beriman tidak hanya mengkonsumsi saja, tetapi harus berani untuk terus mencari-menemukan-membagikan.
Hanya dengan cara begitulah hidup kita menjadi semakin berharga dan bermakna. Jika hanya terima jadi, tentu diri kita tidak akan berlajar, oleh karenanya tidak akan berkembang. Dengan perumpamaan-perumpamaan, Yesus mengajak pendengarnya untuk menggali secara lebih dalam, berpikir secara lebih bebas, dan menemukan yang terbaik dari berbagai pilihan yang mungkin terjadi.
Proses itulah yang diharapkan selalu terjadi dalam diri orang-orang beriman. Pengajaran perumpamaan tidak hanya berhenti pada rumus matematis yang mati dan pasti. Dengan mencari dan menggali, hidup akan menjadi semakin teruji. Nilai-nilai kebaikan yang ditemukan akan lebih bertahan lama menjadi milik diri.
Mari kita semakin meluhurkan kehidupan karena kita sudah menerima mata iman untuk melihat, telinga rohani untuk mendengarkan Tuhan. Seperti adanya kesulitan-kesulitan dalam menterjemahkan perumpamaan, kita diajak untuk tidak putus asa dalam menghadapi berbagi kesulitan dalam hidup kita.
Yesus mengajak kita untuk menggunakan segala daya kemampuan kita untuk menemukan nilai-nilai kehidupan yang mengarahkan kita pada keselamatan. Berhadapan dengan yang pasti-pasti, hidup kita akan segera berakhir. Tetapi ketika kita mencari dan menemukan, maka hidup kita akan menjadi berkembang dan bisa berbagi. Semoga kita tidak pernah bosan untuk mencari-menemukan-membagikan.
Yesus, Engkaulah Guru dan pengajar kami, cairkanlah hati kami yang menebal dan bukalah mata kami yang melekat tertutup, agar yang Engkau perlihatkan kami ketahui dan yang Engkau katakan kami pahami. Dan pada akhirnya kami dapat berbalik kepada-Mu dan Kausembuhkan dari luka-luka kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.