JUMAT, 27 Juni 2025
Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus
Warna Liturgi: Putih
Channel Youtube Paroki Cilacap
SUMBER RENUNGAN: https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus
Warna Liturgi: Putih
Channel Youtube Paroki Cilacap
SUMBER RENUNGAN: https://penakatolik.com/ dan https://www.youtube.com/@SalamFreshJuice
Rancangan hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Marilah berdoa: Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber Ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U: Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Yehezkiel
(34:11) Beginilah firman Tuhan, “Dengar, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka. (34:12) Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. (34:13) Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari berbagai negeri serta membawa mereka ke tanahnya. Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu. (34:14) Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka. Di atas gunung- gunung Israel yang tinggi, di situlah tempat penggembalaannya; di sana, di tempat penggembalaan yang baik, mereka akan berbaring, dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel. (34:15) Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. (34:16) Yang hilang akan kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana mestinya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan la membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
la menuntun aku di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan- Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
BACAAN KEDUA: BACAAN DARI SURAT RASUL PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA
Saudara-saudara kekasih, (5:5b) kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (5:6) Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka, pada waktu yang ditentukan oleh Allah. (5:7) Sebab tidak mudah seorang tetapi untuk orang yang baik mau mati untuk orang yang benar – mungkin ada orang yang berani mati. (5:8) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (5:9) Apalagi sekarang, saat kita telah dibenarkan oleh Darah-Nya; pasti kita akan diselamatkan dari murka Allah.
(5:10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, apalagi sekarang, di saat kita telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (5:11) Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
S : Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba- Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut LUKAS
(15:3) Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, (15:4) “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? (15:5) Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira, (15:6) dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. (15:7) Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di Surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
“Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: ‘Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba dan jika kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?’” (Luk 15:3-4)
Perumpamaan ini mengungkapkan hati Allah yang penuh belas kasih. Ia adalah Gembala Baik yang tidak puas hanya dengan yang banyak, tetapi juga peduli pada yang satu—yang tersesat, yang jatuh, yang menjauh. Hati Tuhan tidak pernah tenang sebelum semua anak-Nya kembali ke pelukan-Nya.
Sering kali, dunia mengajarkan kita untuk fokus pada mayoritas, pada apa yang “masih ada”. Tapi Yesus menunjukkan logika kasih yang berbeda: yang hilang justru dicari, bukan dilupakan. Ini adalah wajah Allah yang sejati: tidak menyerah atas satu pun dari kita.
Mungkin ada saat-saat dalam hidup kita di mana kita merasa seperti domba yang hilang—jauh dari Tuhan, penuh dosa, kehilangan arah. Tetapi kabar gembiranya adalah: Allah tidak menunggu kita menemukan jalan kembali sendirian. Ia yang lebih dulu datang mencari kita. Ia menyusuri lembah dan mendaki bukit, hanya untuk menemukan kita, mengangkat kita, dan membawa kita pulang di pundak-Nya.
Lebih dari itu, Yesus mengatakan bahwa “akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat.” Ini menunjukkan betapa berharganya setiap pribadi di mata Tuhan. Pertobatan bukanlah momen malu, melainkan perayaan di surga!
Renungan ini mengajak kita untuk membuka hati bagi belas kasih Allah. Jangan takut kembali kepada-Nya. Jangan ragu untuk mengakui kesesatan dan menerima pengampunan. Dan setelah kita mengalami kasih ini, kita juga dipanggil untuk mencintai seperti Dia: mencari yang hilang, mengampuni yang bersalah, dan menyambut kembali yang tersesat.
Tuhan Yesus, Engkau adalah Gembala Baik yang tidak pernah lelah mencari dombamu yang hilang. Aku bersyukur karena Engkau tidak pernah menyerah atas diriku, walau aku sering menyimpang dari jalan-Mu. Bimbinglah aku kembali ke pelukan-Mu dan ajarlah aku untuk percaya pada kasih dan pengampunan-Mu. Bentuklah hatiku agar juga mampu mengasihi dan mengampuni sesamaku yang jatuh. Jadikan aku alat kasih-Mu untuk membawa kembali mereka yang tersesat. Dalam nama-Mu yang penuh belas kasih, aku mohon. Amin.