Sabtu-Minggu, 19-20 JuLi 2022
Minggu Biasa ke-XVI (Hijau)
Warna Liturgi: HIJAU
Bacaan I: Kej. 18:1-10a
Mazmur Tanggapan: Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5
Bacaan II: Kol. 1:24-28
Bait Pengantar Injil: (Yoh 6:63c.68c)
Bacaan Injil: Luk. 10:38-42
Minggu Biasa ke-XVI (Hijau)
Warna Liturgi: HIJAU
Bacaan I: Kej. 18:1-10a
Mazmur Tanggapan: Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5
Bacaan II: Kol. 1:24-28
Bait Pengantar Injil: (Yoh 6:63c.68c)
Bacaan Injil: Luk. 10:38-42
ANTIFON PEMBUKA – Mzm 17:15
Dalam kebenaran, aku akan memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.
Nyanyian Pembuka
Pengantar
Apakah kita mencintai Allah? Jika kita berani menjawab YA, pertanyaannya masih berlanjut. Apakah kita sudah mencintai sesama kita? Cinta kepada Allah harus tampak dalam cinta kepada sesama. Cinta kepada sesama adalah cerminan cinta kita kepada Allah. Iman kepada Allah tidak hanya berhenti pada pengakuan semata. Iman harus nyata dan konkret. Iman harus terwujud dalam hidup.
Tobat
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau menghendaki kami selalu mengenangkan Dikau dengan merayakan Ekaristi. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkau menghendaki kami iktu serta dalam hidup, wafat dan kebangkitan-Mu dengan makan Tubuh-Mu dan minum darah-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
Engkau menghendaki kami bersatu dengan Dikau dan sesama dengan makan roti dan minum darah keselamatan yang satu dan sama. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
Kemuliaan
I : Ke- mu- li- a- an ke- pa- da Al- lah di sur- ga
dan damai di bumi kepaa orang yang berkenan pada-Nya
Kami memuji Dikau
Kami meluhurkan Dikau
Kami menyembah Dikau
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah Kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan,
hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus,
bersama dengan Roh Kudus, dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.
DOA KOLEKTA
I: Marilah Berdoa: Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U: Amin
"Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini."
P Bacaan dari Kitab Ulangan
Sekali peristiwa 1Tuhan menampakkan Diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. 2Ketika mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. la bersujud sampai ke tanah 3dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. 4Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; 5biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar Tuan-Tuan segar kembali. Kemudian bolehlah Tuan- Tuan melanjutkan perjalanan. Sebab Tuan-Tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, 6Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!”
7Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikannya kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. 8Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara mereka makan. 9Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara, istrimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.’” 10“Maka berkatalah la, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki- laki.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Ref. Tuhan, siapa yang boleh menumpang di kemahMu
"Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad sekarang dinyatakan kepada orang kudus-Nya."
P Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose:
Saudara-saudara, 24sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. 25Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan firman- Nya kepada kamu, 26yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. 27Allah berkenan memberitahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! 28Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan orang dan mengajar mereka dalam segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik.
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Dalam perjalanan ke Yerusalem, 38Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah desa. Seorang perempuan bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 39Perempuan itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria ini duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 40sedangkan Marta sibuk sekali melayani. la mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku. 41Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal, 42tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian terbaik, yang tidak akan diambil dari dia.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Dalam kisah Marta dan Maria, kita melihat dua sikap yang sama-sama penting dalam kehidupan rohani: pelayanan aktif dan duduk diam mendengarkan Tuhan. Marta sibuk melayani Yesus—tugas mulia yang menunjukkan kasih dan perhatian. Namun, Maria duduk di kaki Yesus dan mendengarkan setiap perkataan-Nya. Ketika Marta mengeluh karena merasa ditinggal sendirian bekerja, Yesus menjawab dengan lembut namun tegas: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik.”
Renungan ini menyoroti bahwa dalam kehidupan iman, bukan hanya apa yang kita lakukan untuk Tuhan yang penting, tetapi juga bagaimana kita memberi ruang bagi Tuhan untuk bekerja dalam diri kita. Maria memilih untuk berhenti dari kesibukan dan membuka hatinya untuk mendengarkan. Ia menaruh keutamaan bukan pada aktivitas, tetapi pada kehadiran.
Kita hidup di zaman yang sibuk, penuh tuntutan, dan sering kali kita seperti Marta: sibuk dengan pelayanan, pekerjaan, atau hal-hal baik lainnya, tetapi kehilangan waktu untuk duduk diam di hadapan Tuhan. Kita mudah merasa lelah secara rohani karena lupa untuk menerima kekuatan dari Sumbernya.
Yesus tidak memarahi Marta karena melayani, tetapi Ia ingin mengingatkan bahwa pelayanan yang tidak disertai kedekatan dengan-Nya akan cepat melelahkan dan kehilangan arah. Keseimbangan antara doa dan tindakan, antara mendengar dan bekerja, sangat penting dalam kehidupan murid Kristus.
Mari kita belajar dari Maria, yang memilih “bagian terbaik”—yaitu relasi yang intim dan mendalam dengan Tuhan. Saat kita memberi waktu untuk duduk di kaki Yesus melalui doa, permenungan Firman, dan keheningan, kita akan menemukan damai yang sejati dan kekuatan untuk melayani dengan hati yang penuh kasih.
I : Saudara-saudara, marilah kita berdoa kepada Bapa di Surga yang selalu siap sedia mendengarkan doa kita.
L : Bagi para pemimpin Gereja: Semoga para pemimpin Gereja tidak pernah berusaha mempengaruhi orang dengan mempertunjukkan kekuasaan dan semarak tata lahirnya, tetapi bersikap terbuka terhadap semua orang dalam pelayanan yang sederhana. Marilah kita mohon:... U: Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga mereka yang diserahi tugas kepemimpinan dan tanggungjawab, selalu mudah dihubungi; semoga mereka mencari apa yang terbaik bagi orang yang dipercayakan kepada mereka. Marilah kita mohon:... U: Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan: Semoga orang-orang yang baru mengalami kesulitan, bertemu dengan saudara-saudari yang menyambut mereka, dan mau mendengarkan serta menghormati mereka sebagai manusia, sehingga harapan serta semangat mereka pulih kembali. Marilah kita mohon:... U: Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
L : Bagi kita yang berkumpul di tempat ini: Semoga kita semua yang berkumpul di tempat ini selalu lebih menghargai manusia daripada waktu dan barang-barang jasmani; semoga kita menyambut sesama manusia seperti Allah menyambut kita. Marilah kita mohon:... U: Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
L : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. Marilah kita mohon:... U: Kabulkanlah doa kami, Ya Tuhan.
[hening sejenak lalu lanjut].
I : Tuhan, Allah dan Bapa kami, segala sesuatu yang baik kami terima dari tangan-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkan permohonan-permohonan kami dalam nama Yesus, Putra-Mu dan Tuhan kami.
U : Amin
A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Wakil-wakil Umat mengantar kepada imam bahan-bahan persembahan: roti dan anggur; yang akan dikuduskan dalam Doa Syukur Agung, yang akan dikuduskan dalam Doa Syukur Agung, dan persembahan lain seperti kolekte untuk keperluan Gereja dan orang miskin. Seluruh persiapan ini dapat diiringi nyanyian Persiapan Persembahan.
NYANYIAN PERSIAPAN: Persembahanku (teks)
I : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima roti, yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil bumi dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan.
U : Terpujilah Allah selama-lamanya.
Diakon atau imam menuangkan anggur dan sedikit air ke dalam piala, sambil berkata dalam hati:
D/I : Sebagaimana dilambangkan oleh percampuran air dan anggur ini, semoga kami layak mengambil bagian dalam keallahan Kristus, yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.
I : Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah semesta alam, sebab dari kemurahan-Mu kami menerima anggur, yang kami persembahkan kepada-Mu, hasil pokok anggur dan usaha manusia yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
U : Terpujilah Allah selama-lamanya.
Sesudah itu, imam berkata dalam hati sambil membungkuk khidmat:
I : Tuhan, dengan rendah hati dan jiwa yang menyesal, kami menghadap kepada-Mu; terimalah kami dan semoga persembahan yang kami siapkan hari ini berkenan pada-Mu.
Lalu, imam berdiri di sisi altar, membasuh tangan, seraya berkata dalam hati:
I : Tuhan, basuhlah aku dari kesalahanku, dan sucikanlah aku dari dosaku.
(umat berdiri)
I : Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang Mahakuasa.
U : Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
Doa Atas Persembahan
B. DOA SYUKUR AGUNG
(umat berdiri)
Dialog Pembuka
I : Tu- han ber- sa- ma- mu
U : Dan ber- sa- ma roh- mu.
Dengan mengangkat tangan, imam melanjutkan
I : Marilah meng- a- rah-kan ha- ti kepada Tu- han
U : Su- dah kami a- rah- kan.
Dengan merentangkan tangan, imam meneruskan:
I : Ma- ri- lah ber- syu- kur kepada Tu-han Al-lah ki- ta.
U : Su- dah la- yak dan se- pan- tas- nya.
Imam melanjutkan prefasi dengan tangan terentang
PREFASI EKARISTI I
I : Sungguh layak dan benar, pantas dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal: dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Ketika, bersama murid-murid-Nya, mengadakan perjamuan terakhir, Kristus mempersembahkan diri-Nya kepada-Mu sebagai Anak Domba tak bernoda dan sebagai kurban pujian sempurna yang berkenan pada-Mu. Ia menghendaki agar kenangan akan salib yang menyelamatkan itu berlangsung selama-lamanya. Sambil mengenyangkan umat-Mu dengan misteri yang suci ini, Engkau menguduskannya agar persatuannya dalam iman dan persekutuannya dalam kasih menerangi dan menyatukan umat manusia yang mendiami muka bumi yang satu ini. Maka, kami pun mengambil bagian dalam perjamuan agung ini agar memperoleh kasih karunia-Mu yang menjadikan kami manusia baru. Dari sebab itu, seluruh isi surga dan bumi mengumandangkan nyanyian baru bagi-Mu; dan kami pun bersama bala malaikat, memuji Dikau sambil bernyanyi:
KUDUS
DOA SYUKUR AGUNG II
I : Sungguh kuduslah Engkau, Tuhan, sumber segala kekudusan,
Ia mengatupkan tangan, lalu sambil mengulurkan tangan di atas bahan persembahan (bersama konselebran) berkata :
I : Maka kami mohon: kuduskanlah persembahan ini dengan pencuraan Roh-Mu,
Ia mengatupkan tangan lalu membuat satu kali tanda secara serentak di atas roti dan piala sambil berkata:
agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kami, Yesus Kristus
Ia mengatupkan tangan. Dalam rumusan berikut, kata-kata Tuhan diucapkan dengan cermat dan jelas sesuai tuntutan hakikat kata-kata berikut:
Ketika akan diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, Yesus mengambil roti, mengucap syukur kepada-Mu, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:
ia membungkuk sedikit
TERIMALAH DAN MAKANLAH, KAMU SEMUA: INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.
Ia memperlihatkan Hosti yang sudah dikonsekrasikan kepada umat, meletakkan kembali di atas patena, kemudian berlutut menyembah. Ketika Imam berlutut, umat yang berdiri membungkuk. Dalam Misa Konselebrasi, waktu Hosti Suci diperlihatkan, para konselebran memandang-Nya, kemudian—waktu selebran utama berlutut—para konselebran menghormati-Nya dengan membungkuk khidmat
Sesudah itu, ia melanjutkan:
I : Demikian pula, sesudah perjamuan,
ia mengambil piala, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas altar, ia melanjutkan:
I : Dia mengambil piala. Sekali lagi Ia mengucap syukur kepada-Mu, memberikannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:
ia membungkuk sedikit
TERIMALAH DAN MINUMLAH, KAMU SEMUA: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI SEBAGAI KENANGAN AKAN DAKU.
ia memperlihatkan piala kepada umat, lalu meletakkan di atas korporale, dan berlutut menyembah. Ketika Imam berlutut, umat yang berdiri membungkuk. Dalam Misa Konselebrasi, waktu piala diperlihatkan, para konselebran memandangnya, kemudian –waktu selebran utama berlutut—para konselebran menghormati-Nya dengan membungkuk khidmat.
Lalu, ia berkata:
I : Ma- ri- lah menyatakan misteri iman ki- ta.
U : Wa- fat- Mu, Tu- han, ka- mi war- ta- kan, ke- bang- ki- tan- Mu ka- mi mu- li- a- kan, hing- ga Eng- kau da- tang.
Lalu dengan tangan terentang, imam (bersama semua konselebran) berkata:
I : Sambil mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus, kami mempersembahkan kepada-Mu, Bapa, roti kehidupan dan piala keselamatan.
Kami bersyukur, sebab kami Engkau anggap layak menghadap Engkau dan berbakti kepada-Mu. Dan kami mohon semoga kami yang menerima Tubuh dan Darah Kristus dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus.
(satu dari konselebran)
Ingatlah, Tuhan, akan Gereja-Mu yang tersebar di seluruh bumi, agar Engkau menyempurnakannya dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan Paus kami ...dan Uskup kami…, serta semua rohaniwan.
(Konselebran lain)
Dalam Misa Arwah dapat ditambahkan:
I : Ingatlah akan (hamba-)hamba-Mu... yang (hari ini / telah) Engkau panggil dari dunia ini ke hadirat-Mu. Perkenankanlah ia (mereka) yang menjadi satu dengan Putra-Mu dalam kematian juga menjadi serupa dengan Dia dalam kebangkitan.
I : Ingatlah juga akan saudara-saudari kami, yang telah meninggal dengan harapan akan bangkit, dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahiman-Mu. Terimalah mereka dalam cahaya wajah-Mu. Kami mohon, kasihanilah kami semua, agar kami Engkau terima dalam kebahagiaan abadi bersama Santa Perawan Maria, Bunda Allah, Santo Yosef, mempelainya, para Rasul dan semua orang kudus, sepanjang masa yang hidupnya berkenan pada-Mu. Semoga kami pun Engkau perkenankan turut serta memuji dan memuliakan Dikau,
ia mengatupkan tangan
dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu.
ia mengambil patena dengan Hosti dan piala, dan seraya mengangkat keduanya, ia (bersama semua konselebran) berkata:
I : Dengan pengantaraan Dia bersama Dia, dan dalam Dia, Bagi- Mu, Allah Bapa yang Mahakuasa, dalam persekutuan dengan. Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang segala masa.
U : A- min
Berdiri
Bapa Kami
Sesudah Doa Syukur Agung, imam bersama umat menyiapkan diri untuk Perjamuan Tuhan. Imam mengajak umat mengucapkan/menyanyikan Doa Bapa Kami.
Setelah piala dan patena diletakkan kembali, imam, dengan tangan terkatup, berkata:
I : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U: Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Embolisme
Dengan tangan terentang, imam sendiri melanjutkan:
I : Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudilah memberi damai sepanjang hidup kami, supaya, kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belas kasih-Mu, selalu bebas dari dosa dan dijauhkan dari segala gangguan: sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Ia mengatupkan tangan.
U : Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
Doa Damai
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para Rasul-Mu: Damai-Ku Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu: Janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan berilah kami damai dan kesatuan sesuai dengan kehendak-Mu
Ia mengatupkan tangan.
Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U : Amin.
Kemudian, imam mengucapkan salam damai
I : Se- mo- ga da- mai Tu- han se- la- lu ber- sa- ma- mu
U : Dan ber- sa- ma roh- mu.
Bila perlu, diakon atau imam, dapat menambahkan:
D/I : Ma- ri- lah ki- ta sa- ling mem- be- ri- kan sa- lam da- mai.
Pemecahan Hosti
Lalu, ia mengambil Hosti, memecahkannya di atas patena, dan memasukkan pecahan kecil Hosti ke dalam piala, seraya berkata dalam hati:
I : Semoga pencampuran Tubuh dan Darah Tuhan kami Yesus Kristus ini, memberikan kehidupan abadi bagi kami yang menyambut-Nya
Pemecahan Roti diiringi dengan seruan/nyanyian Anak Domba Allah.
U : Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Anak Domba Allahm yang menghapus dosa dunia, berilah kami damai.
Persiapan Komuni
Berdiri/berlutut.
Lalu imam, dengan tangan terkatup, berkata dalam hati:
I : Tuhan Yesus Kristus, semoga penerimaan Tubuh dan Darah-Mu, tidak menjadi hukuman dan siksaan bagiku: tetapi melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku karena kasih sayang-Mu.
Imam berdoa dalam hati, Umat hening menyiapkan diri dengan doa pribadi. Kemudian Imam berseru
I : Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang menghapus do-sa du-ni- a Berbahagialah Saudara-saudari yang diundang ke Perjamuan A-nak Dom- ba
Dan serentak bersama umat, imam melanjutkan:
I : Tu- han, saya tidak pantas Engkau datang pa- da sa- ya, tetapi bersabdalah saja, maka saya a- kan sem- buh.
KOMUNI
NYANYIAN KOMUNI
Pembersihan Bejana
Saat Hening
Doa Sesudah Komuni
Berdiri
I : Marilah kita berdoa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menjadi seperti Maria, yang duduk di kaki-Mu dan mendengarkan sabda-Mu dengan penuh cinta. Di tengah kesibukan hidup ini, berilah aku hati yang tenang agar tidak melupakan hal yang paling penting: kehadiran-Mu. Ampunilah aku bila sering terjebak dalam rutinitas tanpa menyisakan waktu untuk-Mu. Curahkan rahmat agar aku bisa menyeimbangkan antara bekerja dan berdoa, antara melayani dan berdiam dalam hadirat-Mu. Jadikan aku murid yang setia, yang mencari Engkau di atas segalanya. Dalam nama Yesus, aku berdoa dan menyerahkan hidupku. Amin.
U : Amin.
RITUS PENUTUP
Pengumuman
Amanat Pengutusan
Berkat
I : Tu- han ber- sa- ma- mu.
U : Dan ber- sa- ma roh- mu
Imam memberkati umat, sambil berkata:
I : Se- moga Allah yang Mahakuasa memberkati Saudara seka- li- an,
Ba- pa dan Pu- tra dan Roh Ku- dus.
U : A- min
Pengutusan
I : Sau- da- ra – Saudari, pergilah, mi- sa su- dah se- le- sai.
U : Syu- kur ke- pa- da Al- lah.
NYANYIAN PENUTUP